Senin, 31 Oktober 2011

Anak “Gifted” Tak Sekadar Cerdas

Seorang anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa (CI+BI) atau gifted berbeda dengan anak cerdas. Slamet Rahardjo, budayawan sekaligus pemerhati anak gifted menyampaikan bahwa anak gifted memiliki kemampuan abstraksi, analisis, dan kreativitas yang jauh luar biasa dibanding anak cerdas.

Dalam dialog kebudayaannya di acara Malam Peduli Anak Duafa Berbakat, Senin (16/8/2010) malam, di Jakarta, Slamet mencontohkan perbedaan anak gifted dengan anak cerdas. “Secara karakteristik merek (gifted) sangat waspada. Positifnya, cepat mengetahui ada masalah. Negatifnya, senang mengoreksi. Mereka juga memiliki selera humor yang tinggi. Positifnya, mampu menertawakan diri sendiri. Negatifnya, membuat lelucon dengan mengorbankan orang lain,” kata Slamet.

Selain itu, seorang anak cerdas, lanjut Slamet akan menjawab pertanyaan dengan benar. Sementara anak gifted akan mempersoalkan suatu pertanyaan. “Anak cerdas berminat dengan sesuatu, namun anak gifted penasaran akan sesuatu,” katanya. Kemudian, anak cerdas memiliki gagasan yang bagus dan populer sementara anak gifted memiliki gagasan yang konyol, aneh, dan di luar keumuman. “Maka anak gifted seringkali menjadi inisiator,” ujar Amril Muhammad, pengajar Cugenang Gifted School, sekolah yang dirancang untuk mengkomodasi kebutuhan anak gifted.

Seorang anak gifted bukanlah anak yang rajin belajar, berbeda dengan anak cerdas. Namun hasil ujian mereka selalu bagus. “Ketika ujian, anak cerdas menjawab soal sesuai yang ditanyakan tapi gifted memperluas konteks jawaban,” kata Slamet.

Perbedaan lainnya, anak cerdas menyukai linearitas sementara anak gifted menyukai kompleksitas. Anak cerdas adalah pemerhati yang baik sedangkan anak gifted adalah pengamat yang kritis. Untuk menguasai materi, anak cerdas membutuhkan 6-8 kali pengulangan sementara gifted hanya butuh 1-2 kali pengulangan. Anak cerdas dapat memahami gagasan orang lain dengan baik sementara gifted membentuk gagasannya sendiri.

Saat anak cerdas menyelesaikan tugas yang diberikan, gifted lebih senang memulai proyeknya sendiri. “Mereka bagus menciptakan sesuatu yang baru,” kata Amril. Kemudian seorang anak gifted, kata Amril, lebih senang bergaul dengan orang dewasa dibanding anak sebaya. Adapun kemampuan anak gifted menurut Amril mencapai 4 kali anak biasa. Mereka memiliki kecerdasan intelektual very superior atau skor IQ di atas 130.

Tingkat kreativitas dan komitmen kerja anak gifted pun luar biasa. Dengan perkembangan motorik yang melebihi anak biasa, gifted memiliki daya serap yang tinggi juga daya lontar yang tinggi. “Maka mereka cenderung terlihat nakal dan penasaran tinggi, tidak bisa diam,” imbuh Amril. Oleh karena itulah, metode pendidikan bagi anak gifted tidak dapat disamakan dengan anak biasa atau anak cerdas. “Kita memberikan informasi-informasi saja yang dapat mereka akses sendiri,” tutur Amril.

Cerdas dan Cerdas Istimewa, Inilah Perbedaannya…CERDAS ≈ CERDAS ISTIMEWA.
  1. Menjawab pertanyaan dengan benar ≈ Mempersoalkan pertanyaan
  2. Berminat dengan sesuatu ≈ Penasaran dengan sesuatu
  3. Menunjukkan perhatian ≈ Terlibat emosional, mental, dan fisik
  4. Gagasan bagus, populer ≈ Gagasan aneh, konyol, tidak umum
  5. Bekerja keras agar sukses ujian ≈ Jarang belajar, hasil ujian bagus
  6. Menjawab soal sesuai pertanyaan ≈ Memperluas konteks pertanyaan
  7. Suka linearitas ≈ Gemar kompleksitas
  8. Pemerhati yang baik ≈ Pengamat yang kritis, bawel
  9. Mendengarkan penuh minat ≈ Menyimak untuk siap berdebat
  10. 6-8 kali pengulangan materi ≈ Cukup 1-2 kali pengulangan
  11. Memahami gagasan orang lain ≈ Membentuk gagasan sendiri
  12. Senang berteman dengan sebaya ≈ Bergaul dengan orang dewasa
  13. Menarik kesimpulan ≈ Mempertanyakan keputusan
  14. Menyelesaikan tugas yang diberikan ≈ Memulai proyek sendiri 
Diambil dari : Berita Pendidikan
Rabu, 18 Agustus 2010 12:36 | Author: Administrator | Berita Pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar